Minggu, 08 November 2015

Identifikasi Bahan Bangunan Pasar Penampungan Sementara Blok A

Pasar sementara ini telah digunakan oleh pedagang pasar Blok A semenjak tanggal 27 Oktober kemarin. Rencananya, bangunan ini akan digunakan selama kurang lebih 2,5 tahun. Pasar yang kebetulan berlokasi di dekat rumah saya di jalan sungai sambas ini dibangun karena pasar Blok A yang terletak di jalan Fatmawati akan dibangun ulang menjadi pasar moderen.

Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan, berikut identifikasi kasar mengenai material beserta proporsi material bangunan ini (persen proporsi dari volume):
Baja (sebagai pondasi) = 17%
Aluminium (untuk atap , kusen jendela, dan sebagian dinding) =12%
Kaca = 1%
Semen = 20%
Batu bata = 50%

Cara pembuatan material baja dan semen dapat dilihat di sini(baja) dan di sini(semen). Cara pembuatan batu bata dan kaca adalah sebagai berikut:

PROSES PEMBUATAN BATU BATA
BAHAN BAKU:
-Tanah Liat
-Air
-Abu

ALAT:
-Cangkul
-Pencetak Batu Bata
-Mesin Penggiling batu bata
-Mesin Pembakar / Tungku Pembakaran
-Kayu Bakar / batu bara

CARA PEMBUATAN BATU BATA

  1. Pertama – tama semua bahan seperti tanah dan abu dicampur menggunakan cangkul, dengan perbandingan 1 : 4 bagian tanah ,kemudian di lumatkan dengan air hingga menjadi adukan. Kemudian adukan tadi dipadatkan kedalam mesin penggiling.
  2. Kemudian bahan yang sudah jadi di cetak menggunakan cetakan yang sudah tersedia dengan ukuran 6 cm x 10 cm x 20 cm
  3. Taruh adukan (lempung) diatas meja cetak, jangan lupa menaruh sedikit abu dicetakan agar tidak lengket
  4. Bila tanah liat tersebut sudah berbentuk persegi seperti batu bata, anda sudah bisa melakukan pengeringan
  5. Tahap pendindingan tujuan nya agar batu bata cepat kering bisa dilakukan dengan cara menumpukan bata yang masih berbentuk tanah tadi dengan memiringkannya
  6. Jika sudah kering, tahap selanjutnya menyusun batu bata dari kilang tempat produksi ke dapur pembakaran
  7. Tahap pembakaran batu bata ini adalah langkah penentuan dimana anda bisa dikatakan berhasil atau kurang berhasil dikarenakan pada tahap ini akan dilakukan pembakaran didapur tempat anda bekerja dan biasa nya memakan waktu cukup lama, tergantung banyaknya batu bata yang anda bakar

TAHAP-TAHAP PEMBAKARAN BATU BATA MENTAH

  1. Langkah selanjutnya setelah batu bata mentah sudah kering, susun batu bata di dapur pembakaran yang sudah disiapkan
  2. Setelah itu siapkan bahan bakar pembakaran seperti kayu atau bisa juga dengan sisa olahan buah kelapa sawit tangkos, harus dikeringkan dulu agar mempermudah pembakaran
  3. Kemudian lakukan tahap pembakaran dengan cara memasukan kayu tersebut kedalam lubang dibawah susunan batu bata tadi
  4. Kemudian buat dinding disekeliling susunan batu tersebut. Tujuannya untuk mempercepat suhu yang ada di dalam susunan batu bata cepat naik keatas.
  5. Tahap penutupan lubang api bertujuan agar hawa api tidak keluar. Berakhirnya proses pembakaran ini ditandai dengan asap yang ada pada bagian atas susunan batu bata tadi membening atau hanya ada seperti udara yang membara-bara.
  6. Kemudian tahap finishing yaitu tahap peyiraman bagian atas susunan batu bata dengan sekam (bekas sisa kulit padi). Taruh agak tebal supaya batu bata anda masak secara sempurna
  7. Setelah itu lanjutkan dengan tahap pembukaan dinding yang sudah dipasang tadi, proses dilakukan sekitar 24 jam setelah tahap sebelumnya. lama nya tahap pembakaran tergantung banyaknya batu bata yang anda bakar (misal nya kalau 60.000 buah batu bata, anda memerlukan waktu 6 hari 6 malam nonstop)
  8. Setelah dibakar batu bata dapat didinginkan. Barulah batu bata siap dipakai.



PROSES PEMBUATAN KACA

Bahan-Bahan :
1.Bahan pembentuk gelas
Ø  Pasir kuarsa/silika dengan kemurnian SiO2  99.1 – 99.7%
Ø   sodium karbonat/soda abu (Na2CO3)
Ø  asam borat/borax
Ø  phosfor pentaoksida
Ø  dolomit (CaCO3.MgCO3)
Ø  feldspar
Ø  cullet

2.Bahan stabilizer
Ø  Kalsium Karbonat atau Limestone, membuat produk akhir menjadi tidak larut di dalam air.
Ø  Barium Karbonat, meningkatkan berat spesifik dan indeks bias.
Ø  Timbal Oksida, membuat produk menjadi transparan, mengkilat, dan memiliki indeks bias yang tinggi.
Ø  Seng Oksida, membuat gelas tahan terhadap panas yang mendadak, memperbaiki sifat-sifat fisik dan mekanik, dan meningkatkan indeks bias.
Ø  Aluminium oksida
Aluminium oksida adalah sebuah senyawa kimia dari aluminium dan oksigen, dengan rumus kimia Al2O3 dan nama mineralnya adalah alumina. Disini alumunium oksida berfungsi untuk meningkatkan viskositas gelas, kekuatan fisik dan ketahanan terhadp bahan kimia. 

3.         Komponen sekunder
Ø   Refining agent, menghilangkan gelembung-gelembung gas pada saat pelelehan bahan baku. Bahan  yang biasa digunakan sebagai refining agent pada industri gelas adalah sodium nitrat dan sodium sulfat atau arsen oksida (As2O3).
Ø   Penghilang warna (decolorant), menghilangkan warna yang biasanya diakibatkan oleh kehadiran senyawa besi oksida yang masuk bersama bahan baku. Bahan penghilang warna yang digunakan adalah mangan dioksida (MnO2), logam selenium (Se), atau nikel oksida (NiO).
Ø   Pewarna (colorant), digunakan untuk membuat gelas khusus sesuai dengan warna yang dikehendaki.
Ø   Opacifiers. Bahan yang digunakan sebagai opacifier adalah fluorite (CaF2), kriolit (Na3AlF6), sodium fluorosilika (Na2SiF6), timah phospat, seng phospat (Zn3(PO4)2), dan kalsium phospat (Ca3(PO4)2). Opacifiers adalah zat yang ditambahkan untuk membuat kaca atau gelas bersifat buram atau tidak dapat ditembus gelombang elektromagnetik, walaupun kacaatau gelas tersebut transparan.

Cara Pembuatan Kaca

1.      Persiapan bahan baku (batching)
Pada tahap ini dilakukan penggilingan, pengayakan bahan baku serta pemisahan dari pengotor-pengotornya. Serbuk bahan baku ditimbang sesuai komposisi, termasuk bahan-bahan aditif lain yang diperlukan seperti zat pewarna atau zat-zat yang sesuai dengan produk kaca yang dikendaki. Pengadukan campuran bahan baku dalam suatu mixer hal ini dilakukan agar campuran menjadi homogen sebelum dicairkan.
Komposisi dari bahan-bahan penyusunnya adalah sebagai berikut :
Bahan
Komposisi (%)
Pasir Silika
72,6
Natrium Karbonat
13,0
Kalsium Karbonat
8,4
Dolomit
4,0
Alumina
1,0
Lain-Lain
1,0

2.      Pencairan (melting/fusing)
Bahan baku yang sudah homogen, diayak dahulu sebelum dimasukkan ke dalam tungku (furnace) bersuhu sekitar 1500oC sehingga campuran akan mencair. Selama proses pencairan, masing-masing bahan baku akan saling berinteraksi membentuk reaksi-reaksi kimia berikut :
Reaksi-reaksi penguraian
Na2SO3   à   Na2O     +       CO2                                                                
CaCO3    à  CaO        +       CO2                                                            
Na2SO4   à  Na2O               +     SO2
Reaksi antara SiO2  dengan Na2CO3 pada suhu 630 – 780oC
Na2CO3   +     aSiO2     à     Na2O.aSiO2      +  CO2                      
Reaksi antara SiO2  dengan CaCO3 pada suhu 600oC
CaCO3    +     bSiO2     à     CaO.bSiO2        +  CO2                     
Reaksi antara CaCO3  dengan Na2CO3 pada suhu di bawah 600oC
CaCO3    +     a2CO3     à     Na2Ca(CO3)2                                         
Reaksi antara Na2SO4 dengan SiO2 pada suhu 884oC
Na2SO4   +     nSiO2     à     NaO.nSiO2        +  SO2 +    0.5O2
Reaksi utamaaSiO2 + bNa2O + cCaO + dMgO   à  aSiO2.bNa2O.cCaO.dMgO
                                                                       leburankaca
Tungku sebagai tempat mencairkan campuran bahan baku kaca atau gelas, terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
·         Pot furnace
Biasanya dipakai untuk menghasilkan kaca-kaca khusus (special glass) seperti kaca seni, kaca optik dengan skala produksi yang kecil sekitar 2 ton atau lebih rendah. Pot terbuat dari bata silica-alumina (lempung) khusus atau platina.
·         Tank furnace
Digunakan pada industri gelas skala besar dan terbuat dari bata refraktori (bata tahan panas). Furnace ini mampu menampung sekitar 1350 ton cairan gelas yang membentuk kolam di jantung furnace.
·         Regenerative furnace

3.      Pembentukan (forming/shaping)
Bahan kaca atau gelas yang berbentuk cair lalu dialirkan ke dalam alat-alat yang berfungsi untuk membentuk kaca padat sesuai yang diinginkan. Ada beberapa jenis proses pembentukkan kaca, di antaranya adalah :

Ø  Proses mekanik :
a.       Proses Fourcault
Bahan cair dialirkan secara vertikal ke atas melalui sebuah bagian yang dinamakan “debiteuse”. Bagian ini terapung di permukaan kaca cair dengan celah sesuai dengan ketebalan kaca yang diinginkan. Di atas debiteuse terdapat bagian sirkulasi air pendingin yang akan mendinginkan kaca hingga 650 – 670oC. Pada suhu tersebut kaca berubah menjadi pelat padat dan akan bergerak dengan didukung oleh roda pemutar (roller) yang menarik kaca tersebut ke atas. Gambar di bawah ini melukiskan skema proses Fourcault.

b.      Proses Colburn (Libbey-Owens)
Jika proses Fourcault , gerakan kaca berlangsung secara vertikal, maka pada proses Colburn kaca akan bergerak secara vertical kemudian diikuti gerakan horizontal setelah melewati roda-roda penjepit yang membentuk leburan gelas menjadi lembaran-lembaran.

c.       Proses Pilkington (float process)
Bahan cair dialirkan ke dalam sebuah kolam berisi cairan timah (Sn) panas. Kecepatan aliran bahan cair ini merupakan pengatur tebal tipisnya kaca lembaran yang akan diproses. Kaca akan mengapung di atas cairan timah karena perbedaan densitas di antara keduanya. Kaca ini tetap berupa cairan dengan pasokan panas yang berasal dari pembakar di bagian atas kolam. Pengendalian temperatur di dalam kolam dilakukan agar kaca tetap rata di kedua sisinya serta pararel. Bahan yang biaanya digunakan untuk keperluan ini adalah gas nitrogen murni. Selanjutnya, aliran kaca melewati daerah pendinginan (masih di dalam kolam) dan keluar dalam bentuk kaca lembaran bersuhu ±600oC.

Ø  Proses tiup (blow)     
Proses ini digunakan untuk membuat botol kaca, gelas kemasan, atau aneka bentuk kaca seni lainnya.

4.      Annealing
Fungsi tahapan ini adalah untuk mencegah timbulnya tegangan-tegangan antar molekul pada kaca yang tidak merata sehingga dapat menimbulkan kepecahan. Proses annealing kaca terdiri dari 2 aktivitas, yaitu :
·   menahan kaca dengan waktu yang cukup di atas temperatur kritik tertentu untuk menurunkan regangan internal
·   mendinginkan kaca sampai temperatur ruang secara perlahan-lahan untuk menahan regangan sampai titik maksimumnya.
Proses ini berlangsung di dalam “annealing lehr”. Untuk jenis kaca lembaran, annealing lehr ini dilewati oleh kaca-kaca yang bergerak di atas roda berjalan.

5.      Finishing dan pengendalian kualitas (Quality Control)
Beberapa proses penyelesaian akhir pada industri gelas adalah cleaning and polishing, cutting, enameling, dangrading.

Sumber: 
http://cara-terindah.blogspot.co.id/2014/06/cara-membuat-batu-bata-secara-manual.html
https://aadhew.wordpress.com/2011/09/26/pembuatan-kaca/




Tidak ada komentar:

Posting Komentar