Minggu, 08 November 2015

Proses Pemotongan Kayu untuk Bahan Bangunan

Kayu dikenal sebagai salah satu bahan bangunan. Selain fungsinya sebagai bahan bangunan kayu juga digunakan sebagai bahan bakar, parabot, kemasan (diolah sebagai kertas) dan lain lain.
Indonesia merupakan daerah katulistiwa yang mempunyai hutan hujan tropis yang lebat. Adakah yang tahu bahwa kayu yang berada di sekitar kita terbentuk dari sebatang kayu log atau gelondongan? Bagaimana cara memperoleh potongan-potongan kayu menjadi balok atau papan sehingga bisa kita manfaatkan?

Perlu kita ketahui kayu log yang digergaji   akan menghasilkan beberapa bagian papan atau balok kayu yang mempunyai pola serat sesuai dengan letak bagian kayu tersebut dalam log. Berdasarkan posisi letak asal dalam batang kayu tersebut ada beberapa jenis papan atau balok, yaitu:
1. Papan Tangensial (Flat Sawn)
2. Papan Radial (Quarter Sawn)
3. Papan Semi Radial (Semi Quarter Sawn)
4. Papan Tengah atau Hati.

Posisi masing-masing dalam batang log tampak pada gambar berikut:


Papan Tangensial (Flat Sawn)
Papan Tangensial dibuat untuk menonjolkan keindahan struktur serat kayu atau garis tekstur kayu. Seperti yang diuraikan diatas, maka papan tangensial ini mempunyai arah penyusutan tampak seperti pada gambar berikut ini:

Perbedaan struktur pori kayu gubal yang kosong dan pori kayu teras yang keras dan padat berisi mempengaruhi arah penyusutan dan perubahan dimensi kayu. Bentuk kayu jenis ini labil dan cenderung cekung (cupping). Bila arah serat memanjangnya tidak lurus (berserat bolak-balik), kayu akan cenderung melengkung bila tidak disusun dengan baik.

Papan Radial (Quarter Sawn)
Umumnya orang ingin menggergaji kayu log untuk mendapatkan sebanyak mungkin papan radial karena jenis papan ini paling stabil digunakan sebagai bahan bangunan (konstruksi). Akan tetapi sangatlah sulit untuk mencapainya karena hasil gergajiannya kecil, berkisar sekitar 5 %  hingga 15%.


Papan Semiradial (Semi Quarter Sawn)
Hasil penggergajian kayu log akan menghasilkan juga papan semiradial. Lingkaran tahunnya mempunyai arah diagonal pada penampang papan seperti tampak pada gambar 4. Papan Semiradial ini mempunyai arah penyusutan sesuai dengan arah lingkaran tahunnya serta  letak kayu gubal dan kayu terasnya.

Bentuk penyusutannya menyerupai bentuk intan (diamonding), banyak orang mengira gejal itu sebagai kesalahan akibat sistem pengeringan kayu tetapi hal itu sebenarnya adalah akibat penggergajian.

Papan Tengah atau Papan Hati

Pada hasil penggergajian log dengan sistem belah pasti terdapat papan dengan bagian hati kayu atau biasa kita sebut sebagai papan tengah. Bagian hati kayu yang lunak biasanya akan mudah pecah saat kayu mengering.


Arah penyusutan kayu pada kenyataannya tidak dapat dirumuskan secara matematis, karena kayu berasal dari benda yang hidup yaitu pohon. Kayu yang berasal dari pohon yang berbeda akan mempunyai sifat alami yang khas dan berbeda satu dengan lainnya. Prinsip utama pada penyusutan kayu adalah tetap pada arah tangensial, arah radial dan aksial seperti yang telah dijelaskan di atas. Hanya prinsip ini tidak dapat diterapkan pada keseluruhan bidang papan atau balok dengan sempurna. Karena kestabilan arah dan penyusutan ini bergantung pada asal letak papan dalam kayu log. Bila papan tersebut digergaji dari balok atau log dengan posisi asal miring, arah penyusutan akan lain. Pedoman utama untuk mendeteksi dan menentukan perkiraan perubahan dimensi yang paling mungkin adalah memperhatikan arah serat kayu utama dan lingkaran tahun.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar