Sabtu, 07 November 2015

Prosedur Tes Slump Beton

Suatu campuran beton memiliki konsistensi yang berbeda-beda sesuai kebutuhan suatu bangunan yang akan di beton. Konsistensi itu dapat sangat kering, kering, plastis, plastis cair, cair, dan sebagainya. untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui berapa kira-kira nilai kekentalan adukan yang akan digunakan, sehingga dapat diketahui kesesuaian material yang digunakan dengan rencana kualitas beton.


PERALATAN

1. Apparatus bagi pemeriksaan SLUMP yang terdiri dari : Cetakan,Timbangan,Alat ukur,Tongkat pemadat dengan diameter 10mm, panjang cm.

2. Ujung dibulatkan dan sebaiknya dari bahan baja anti karat.

3. Pelat logam dengan permukaan rata dan kedap air.

4. Sendok cekung.


BAHAN – BAHAN
Untuk memulai tes slump beton dapat kita siapkan contoh beton segar sesuai dengan isi cetakan, sampel material diambil secara acak dari adukan agar dapat mewakili adukan beton secara keseluruhan.



PROSEDUR PERCOBAAN

1. Cetakan slump dan pelat dibasahi dengan kain basah.

2. Letakkan cetakan diatas pelat.

3. Isi cetakan dengan beton segar sampai penuh dalam tiga lapis. Tiap kira- kira 1/3 isi cetakan. Setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali tusukan secara merata. Tongkat pemadat harus masuk tepat sampai lapisan bagian bawah tiap tiap lapisan. Pada bagian bawah atau lapisan pertama, penusukan bagian tepi dilakukan dengan tongkat dimiringkan sesuai dengan kemiringan dinding cetakan.

4. Setelah selesai pemadatan, ratakan permukaan benda uji dengan tongkat, tunggu selama ½ menit dan dalam jangka waktu ini, semua lapisan kelebihan beton segar disekitar cetakan harus dibersihkan.

5. Cetakan diangkat perlahan “ lahan tegak lurus keatas.

6. Balikkan cetakan dan letakkan disamping benda uji.

7. Ukur SLUMP yang terjadi dengan menggunakan perbedaan tinggi cetakan dengan tinggi rata “ rata dari benda uji.



PERHITUNGAN SLUMP

Nilai SLUMP = Tinggi cetakan – Tinggi rata rata benda uji



dengan nilai slump beton yang baik maka penggunaan beton bisa disesuaikan dengan kebutuhan misalnya pada lokasi pengecoran yang harus encer maka dapat menggunakan beton dengan nilai slump rendah agar memudahkan dalam pemadatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar