Sama seperti praktikum pecan ke 3, di pekan
ke 4 kami melakukan uji tekan beton yang telah berumur 14 hari. Sehari sebelum
pengujian, beton dikeluarkan dari bak air terlebih dahulu agar mengering, kemudian
dilakukan “caping”. Tujuan dilakukannya caping adalah untuk meratakan permukaan
yang terkena beban tekan. Sebelum diuji, beton terlebih dahulu ditimbang
massanya, baru kemudian di taruh di mesin UTM (Universal Test Machine). Beton
yang diuji harus diletakkan tepat di tengah-tengah mesin, dan pastikan dibawah
beton tidak ada satupun kerikil yang mengganjal sehingga posisi beton tidak
miring agar beban yang diberikan mesin merata. Beban yang diberikan harus naik
secara perlahan, karena bila beban yang diberikan naik secara tidak teratur dan
tiba-tiba, maka uji tersebut menjadi uji impact. Selang beberapa saat, jarum
pada mesin reader yang tadinya berputar secara perlahan akan berhenti dan
kembali ke 0 bila beton yang diuji hancur (tidak hancur sepenuhnya, hancur
disini maksudnya kehilangan daya tahan terhadap tekan yang ditandai keretakan
pada beton). Jarum ke 2 pada mesin reader menunjukkan angka beban terakhir yang
diterima beton sebelum hancur, dan angka inilah yang menjadi kuat tekan beton.
Uji tekan beton dengan UTM
Kelompok kami melakukan 2 kali pengujian
beton dengan hasil sebagai berikut:
Beton 250-k
Beton
1 : Massa: 11,86 kg
Kuat
tekan: 123.1309639 kg/cm2
Beton 2 : Massa: 11,88 kg
Kuat
tekan: 136.3575904 kg/cm2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar