Rabu, 09 Desember 2015

[Praktikum beton pekan ke -2] Kelompok 2 – Proses Pembuatan Beton– Widianto

Berdasarkan data yang didapat dari praktikum hari ke 1, dilakukan rancangan campuran beton dengan spesifikasi beton 250-k, ukuran agregat kasar maksimum 25 mm dan slump 100 mm sebanyak 6 buah silinder. Berikut adalah kandungan campuran beton yang kami hitung untuk ke enam silinder:

Semen
11,52613506 kg
Air
4,918909238 kg
Agregat kasar kondisi lapangan
22,94528886 kg
Agregat halus kondisi lapangan
36,0377 kg

Proses Pembuatan Beton:


Pertama, kumpulkan dan timbang bahan yang diperlukan, kemudian masukkan kedalam mixer. 
Bahan dimasukkan kedalam mixer kemudian diaduk

Pastikan semua bahan tercampur dengan baik, kemudian lakukan uji slump. Saat itu slump yang kami dapat adalah 112 mm. 
Pemasukkan campuran beton kedalam cetakan slump

Hasil uji slump

Setelah dicampur, masukkan hasil pengadukan ke bekisting yang telah diolesi pelumas didalamnya. 
Cetakan bekisting yang telah dilapisi pelumas

Lakukan vibrasi sambil memasukkan campuran beton kedalam bekisting dengan alat penggetar dimasukkan ke bekisting agar menghilangkan void didalam cetakan, namun jangan terlalu lama agar agregat tidak mengendap kebawah.
Proses vibrasi

Setelah 24 jam, keluarkan beton dari bekisting dan lakukan proses curing dengan merendam beton kedalam bak air. Tujuan dilakukannya curing adalah agar kandungan air didalam beton tidak mudah menguap, karena jika menguap semen didalam beton tidak dapat berhidrasi sehingga mengurangi kualitas beton.
Proses curing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar