Berdasarkan data yang didapat dari
praktikum hari ke 1, dilakukan rancangan campuran beton dengan spesifikasi
beton 250-k, ukuran agregat kasar maksimum 25 mm dan slump 100 mm sebanyak 6
buah silinder. Berikut adalah kandungan campuran beton yang kami hitung untuk
ke enam silinder:
Semen
|
11,52613506 kg
|
Air
|
4,918909238 kg
|
Agregat kasar kondisi lapangan
|
22,94528886 kg
|
Agregat halus kondisi lapangan
|
36,0377 kg
|
Proses Pembuatan Beton:
Pertama, kumpulkan dan timbang bahan
yang diperlukan, kemudian masukkan kedalam mixer.
Bahan dimasukkan kedalam mixer kemudian diaduk
Pastikan semua bahan
tercampur dengan baik, kemudian lakukan uji slump. Saat itu slump yang kami
dapat adalah 112 mm.
Pemasukkan campuran beton kedalam cetakan slump
Hasil uji slump
Setelah dicampur, masukkan hasil pengadukan ke bekisting
yang telah diolesi pelumas didalamnya.
Cetakan bekisting yang telah dilapisi pelumas
Lakukan vibrasi sambil memasukkan campuran beton kedalam bekisting dengan alat penggetar
dimasukkan ke bekisting agar menghilangkan void didalam cetakan, namun jangan
terlalu lama agar agregat tidak mengendap kebawah.
Proses vibrasi
Setelah 24 jam, keluarkan
beton dari bekisting dan lakukan proses curing dengan merendam beton kedalam
bak air. Tujuan dilakukannya curing adalah agar kandungan air didalam beton
tidak mudah menguap, karena jika menguap semen didalam beton tidak dapat
berhidrasi sehingga mengurangi kualitas beton.
Proses curing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar